Minggu, 28 Mei 2023

ABOUT US



Hai...Salam kenal dari kami berdua pemilik Blog ini.

Kami berdua berprofesi sebagai tenaga pendidik pengampu mata pelajaran sejarah, karena keseharian kami mengajar sejarah serta sering melakukan perbincangan-perbincangan seputar dunia pendidikan dan sejarah maka kami memutuskan untuk membuat blog ini sebagai artefak ingatan kami.

Nama kami Berdua Wawan Hermawan dan Nur Tri Kartini.

Pertemuan kami sebagai guru sejarah dimulai sejak 2012 di Aceh Timur sejak itu kami berdua sering berdiskusi mengenai dunia pendidikan dan sejarah. 

Tahun 2019 saat pandemi aktivitas kami berdua lebih sering dihabiskan bersama laptop dan perbincangan di dunia maya, akhirnya kami berdua sepakat untuk menyimpan perbincangan-perbincangan kami berdua di blog sejarah31.com.

Wawan Hermawan saat ini mengajar di SMA Negeri 23 Garut, sedangakan Nur Tri Kartini pengajar di SMAN 10 Garut. Baik Wawan Maupun Nur Tri Kartini pernah bekerja sama baik  pada instansi yang sama ataupun kerjasama dalam bidang lainnya, pertama di SMAS mentari Alue Kaul Aceh Timur, SMPN 2 Rantau Selamat Aceh Timur, Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Negeri Jakarta, MA Husnul Khotimah Kuningan, MGMP MA Kab. Kuningan, MGMP Sejarah Garut.

Demikian perkenalan kami berdua jika berkenan untuk mengenal kami lebih jauh dapat melongok dimedia sosial kami berdua :

Instagram : wawankartini31 

                   nurtrikartini

Whatapp :081517597763

Selasa, 23 Mei 2023

Soedirman : Dari Guru Hingga Menjadi Panglima Besar



sejarah31.com-Siapa yang tidak mengenal Panglima besar Soedirman, tindak tanduknnya sebagai griliawan tidak dapat dipungkiri lagi membangun kekuatan di lereng-lereng gunung Wilis hingga Gunung Kombang untuk melakukan serangan mendadak terhadap iring-iringan Belanda. Walaupun fisiknnya yang ringkih namun pantang baginnya pulang dari medan perang. Tidak banyak orang tahu sebenarnnya pak Dirman adalah seorang guru lulus dari  Meer Uitgebreid Lager Onderwijir (MULO) setingkat SMP pada tahun 1934, Soedirman sempat melanjutkan pendidikan di Hollandsche Indisce Kweekschool (HIK) sekolah guru bantu di Solo, walaupun ia tak menuntaskan sekolahnya pada tingkatan ini dan memilih kembali ke Cilacap namun sedikit banyak telah menuntun Soedirman untuk menjadi seorang Guru. Pendidikan telah mengenalkan banyak hal pada Soedirman Kecil, pada masannya sekolah di MULO soedirman mulai mengenal Nasionalisme, hal ini disebabkan para guru yang mengajar di sana banyak aktif di Organisasi Budi Oetomo.

 Tidak pernah terpikirkan jika dia akan menjadi Panglima Besar, di balik tubuhnnya yang kurus ternyata Soedirman kecil sangat aktif dalam aktivitas kepanduan semenjak masuk sekolah ia telah banyak mengikuti aktivitas organisasi. Organisasi telah melatihnnya dalam hal disiplin, tak hanya itu berkat organisasi ia juga berkenalan dengan banyak orang hebat.

Karirnnya sebagai guru ternyata tidak main-main bahkan dalam waktu singkat ia dapat dengan segera menjadi Kepala Sekolah HIS Muhammadiyah. Mungkin jika Jepang tak datang ke Indonesia kita tidak akan mengenal ia sebagai seorang Jendral tapi pensiunan kepala sekolah Muhammadiyah. Pada tahun 1942-1943 sekolah resmi ditutup dan dijadikan markas dadakan Belanda, untuk menghadang Jepang yang mulai datang.

Sekolah ditutup, tidak memadamkan semangat Soedirman dalam berorganisasi bersama temannya dia mendirikan koperasi yang mereka namai Perkoperasian Bangsa Indonesia (PERBI), untuk menyokong perekonomian masyarakat yang mulai kritis di bawah pendudukan Jepang. Kontribusinnya dalam perkoperasian melambungkan namanya terutama di daerah Cilacap, pengalamannya diorganisasi sejak kecil telah menjadikan Soedirman seorang remaja yang kuat dan peka akan penderitaan rakyatnnya.

Nama Soedirman begitu terkenal di seantero Banyumas sebagai salah satu organisator ulung berkat kiprahnnya diberbagai organisasi yang ia ikuti. Bahkan sang istri Siti Alfiah dikenalnnya melalui organisasi, anak dari pengurus Muhammadiyah Cilacap ini kelak akan mendampingi Soedirman dalam segala kondisi suka maupun duka.

Bekalnnya ketika menjadi guru telah menjadikan Soedirman sebagai Jendral yang di cintai para Prajuritnnya sosoknnya yang ramah namun tegas dalam mengambil tindakan menjadikan Soedirman seorang yang kuat dan teguh pada pendiriannya.


Guru yang menjelma menjadi panglima

Organisasi koperasi yang ia bentuk bersama kawan-kawannya telah membesarkan namannya, Jepang yang saat itu telah datang ke Indonesia melihat gelagat Soedirman sebagai salah satu orang berpotensi untuk melancarkan semua kegiatan yang di rencanakan akhirnnya jepang mengangkat Soedirman sebagai anggota Syu Sangkai  atau Dewan Pertimbangan Keresidenan Cilacap.

Bagi Soedirman Belanda maupun Jepang pada dasarnnya sama datang dengan kekuatan untuk menjajah. Ketika itu Soedirman di tugasi untuk menagih hasil panen rakyat, tapi Soedirman selalu kembali dengan tangan kosong ketika menghadap tentara Jepang. Rasa cintannya pada rakyat kecil telah ia buktikan dengan keberaniannya memihak rakyat kecil agar tidak memberikan hasil taninnya jika keluarga mereka lebih membutuhkan.

Pembangkangan yang dilakukan Soedirman ternyata telah menggangu kegiatan Dai Nippon. Selanjutnnya Soedirman dikirim ke Bogor pada 1943 untuk mengikuti pendidikan calon Daidancho.  Dari sinilah Soedirman yang tadinnya guru dan organisator memulai karirnya dalam hal kemiliteran.

Sebelum Soedirman memutuskan menjadi bagian Daidancho sebenarnnya ia pesimis kerena kakinnya pernah terkilir, juga matannya yang kurang baik, namun setelah ia meyakinkan semua keluarga maka Soedirman siap mengikuti kegiatan militer. Bekalnnya di PETA membuatnnya dikenal dikalangan Militer, terutama di daerah jawa semua itu berkat kecakapannya dan kharismannya.

Soedirman merupakan lelaki yang cukup beruntung,walaupun pangkatnnya waktu itu hanya Kolonel, namun pria eks PETA ini cukup dikenal sehingga mendapatkan dukungan dari banyak anggota eks PETA. TKR yang dibentuk oleh pemerintah pada 5 Oktober 1945 sebenarnnya telah memiliki panglima besar yang di tunjuk langsung oleh Presiden Soekarno yaitu Soeprijadi. Namun Soeprijadi menghilang sejak pemberontakan di Blitar Mei 1945, hingga TKR memutuskan untuk kembali memilih panglima besar sebagai komandan tertinggi.

Pada 8 Desember 1945 Soedirman diangkat menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat sebagai cikal baka Tentara Nasional Indonesia nantinya. Pak Dirman yang dulunnya hanya Guru kini telah menjelma menjadi seorang Panglima Besar, kiprahnnya tidak diragukan lagi taktik griliyannya sangat membuat Belanda kewalahan.

Sosok guru yang bersahaja seperti Soedirman dapat berubah seketika menjadi ahli stategi ketika bangsa ini membutuhkannya, demi kemerdekaan yang utuh ia korbankan semua kenyamanan dan memilih memasuki hutan, hingga akhir hayatnnya Soedirman dikenal Sebagai Panglima Besar.

Ketika itu bisa saja Soedirman memilih menjadi guru namun hatinnya berkata lain. Penjajahan ini hanya akan berakhir jika menghadapi perlawanan yang seimbang, semua kenyamanan yang ia miliki ia tanggalkan hutan bukan hanya tempat menyusun strategi tapi menjadi rumah keduannya untuk merebut kemerdekaan yang seutuhnnya. Sosok panglima besar bersahaja itu adalah seorang guru.


Kontributor:Wawan Hermawan


Sumber:

Tulisan Artikel ini bersumber dari Buku Soedirman Seorang Panglima, Seorang Martir Yang Disusun Oleh Tempo dalam seri buku: Tokoh Militer.

Senin, 22 Mei 2023

KERJA KELOMPOK PRESENTASI BERSAMA REKAN MAYA

 sejarah31.com- Perkembangan tehnologi sudah mengikis jarak satu dengan lainnya, sebagai tenaga pendidik dalam membuat penugasan biasanya meminta pesertadidik mempresentasikan hasil kerjanya. Namun dalam penugasaannya ada saja kendala seperti satu atau dua kelompok tidak bisa hadir karena alasan tertentu akhirnya pembuatan presentasi kelompok ini hanya bertumpu pada satu atau dua orang kelompok sisanya dan saat presentasi mereka jugalah yang harus menjelaskan presentasi tersebut.

Kini proses pembuatan presentasi sudah bisa dilakukan walaupun tidak dalam satu tempat yang sama, sehingga pembagian kerja saat akan presentasi bisa sama-sama dipahami betul dan tidak ada lagi alasan sedang berada di luar kota karena pengerjaanya bisa menggunakan gawai, beberapa platform seperti Canva bisa digunakan untuk membuat presentasi di ruang maya, Namun kali ini penulis akan mengajak pembaca memanfaatkan akun google  yang di dalamnya sudah tersedia pembuat presentasi yaitu SLIDE.

  • Buka akun google - cari slide (slide ini akan lebih familiar di Indonesia karena terbiasa dengan aplikasi Power Point)


  • sekarang mulai, jika ada template yang menurutmu sesuai untuk presentasi kamu bisa menggunakannya tapi jika tidak ada kamu bisa memulainya dengan lembar kerja kosong.
  • Jika kamu sudah terlanjur membuatnya di power point dan ingin temanmu juga mengerjakannya maka kamu tinggal menguploadnya ke google drive pribadimu-buka presentasi tersebut maka otomatis ia akan berada di slide.
  • jika kamu sudah ada dilembar kerjamu sekarang saatnya membagikan.


  • Pastikan Akses umum di rubah agar orang lain dapat ikut bekerja

  • Kemudian agar temanmu bisa bekerja maka pada bagian kanan pelihat di rubah menjadi Editor

  • sekarang kamu bisa membagikan link tersebut atau Memasukan email teman-temanmu secara langsung pada bagian tambahkan grup.
Sekarang dimanapun temanmu berada ia bisa mengerjakan tugasnya dan mempresentasikan bagiannya saat presentasi.


Minggu, 21 Mei 2023

Pembuatan Infografis Menggunakan CANVA Sejarah Kelas XI (SMA Muhammadiyah Cibiuk)

 sejarah31.com- kali ini kontributor ingin berbagi terkait pembelajaran sejarah peminatan untuk kelas XI pembuatan Infografis menggunakan Canva. Baik RPP, Presentasi materi dan LKPD sudah ada di dalammnya. Materi kali ini Respon Bangsa Indonesia terhadap Imperialisme dan kolonialisme.


Pengerjaan tugas ini dibuat secara berkelompok, dalam satu lembar kerja yang sudah disiapkan jadi pengajar hanya perlu menambahkan Email peserta didik pada setiap lembar kerja sehingga mereka bisa mengerjakannya dimanapun dan bisa menggunakan HP selama mereka memiliki kuota.

 Selamat ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi)




Contoh Hasil
















GURU KAUM PROLETAR : TAN MALAKA

sejarah31.com-Menjadi seorang guru merupakan salah satu cita-cita mulia dikalangan generasi penerus bangsa. Sosok guru selalu menjadi inspirasi bagi banyak orang bahkan ada pepatah yang popular di kalangan masyarakat Indonesia mengenai sosok guru, guru kencing berdiri murid kencing berlari. Hal tadi menandakan betapa pentingnya guru dalam tatanan kehidupan pepatah tadi berarti hal buruk yang dilakukan oleh seorang guru akan berimbas pada peserta didiknya lebih. Profesi ini juga tidak kalah penting dengan profesi lainnya, lahirnya orang-orang terpelajar pada semua lini sedikit banyaknya dibentuk oleh guru semasa mereka mengenyam pendidikan. Pada masa kolinialisme ada satu guru yang tegak konsisten dalam perjuanganya mengenai pendidikan kaum proletar ia adalah Sutan Ibrahim Datuk Tan Malaka atau kita kenal dengan nama Tan Malaka tidak hanya memiliki dasar pendidikan sebagai seorang guru Tan Malaka juga Seorang Aktivis Kemerdekaan Indonesia, dengan haluan kiri.

Kepandaian Tan Malaka telah terlihat oleh sang guru Horensma hingga ia menyarankan agar Tan Malaka menjadi guru bagi sekolah Belanda.Tidak hanya pintar dalam pelajaran ternyata Ia juga piawai dalam mengolah si kulit bundar.

Pada tahun 1913 Tan Malaka lulus di sekolah guru, bersamaan dengan itu  sebagai pemuda minang dengan tradisi dan budaya yang kuat Tan Muda menerima gelar datuk, ia menerima gelar tersebut dalam upacara tradisional. Setelah Pristiwa tadi Tan harus memikirkan keberlanjutan hidupnya antara diam dan menjadi seorang bangsawan yang mengurusi desa atau melanjutkan studi untuk menuntaskan mencari jalan bebas dari Kolonialisme, akhirnya pilihan Tan jatuh kepada melanjutkan pendidikan. Berkat jasa guru yang menyayanginya Tan Malaka melanjutkan studinya ke Belanda negeri yang telah menjajah Negara berpuluh-puluh tahun.

Sang Guru Horensema menaruh harapan besar pada Tan Malaka untuk berhasil meraih Ijajah guru mengingat muridnya yang satu ini dikenal Cerdas. Sesampainya di Belanda banyak hal yang membuat Tan Malaka harus bekerja keras dalam belajar, bukan hanya menyesuaikan diri dengan pelajaran-pelajaran baru yang tidak di dapat ketika ia belajar di Indonesia, iklim dan makanan juga menjadi salah satu penghabat mengejar ketertinggalanya tersebut. Pengalaman pahit itu banyak ia ceritakan dalam tulisannya Dari Penjara Ke Penjara. Bahkan Tan Malaka harus mengalami sakit hingga mengakibatkan ia susah untuk berjalan karena sakitnya ini lah Tan Malaka harus bersusah payah meraih gelar gurunya.

Pengalaman belajar Tan Malaka Di Belanda telah sedikit banyak membentuk karakter hidupnya. Ketika Tan Malaka tinggal di Herleem ia banyak sekali melihat kaum proletar atau orang-orang kelas dua hidup dalam kesehariannya namun karena iklim yang tidak bersahabat di sana akhirnya Tan Malaka harus berpinda ke Bussum. Perbedaan situasi yang begitu mencolok dikedua tempat tersebut. Perbedaan antara kaum kapitalis dan juga proletar telah membagi dunia kedalam dua bagian tadi. Atas dasar ketimpangan ekonomi yang terjadi di negeri Belanda, dari ketimpangan yang terjadi di antara kedua golongan ini maka munculah gerakan revolusi sosialisme dalam membalikan sejarah.  Saat Revolusi Bolsyewik di Uni Soviet meletus, Tan Malaka sedang berada di kota borjuis Bussum. Revolusi Bolsyewik memberikan keyakinan bahwa sejarah sedang bergerak menuju masyarakat sosialis.

Tidak hanya disibukan dengan urusan belajar, selama di Belanda ternyata Tan Malaka juga sibuk dengan organisasi-organisasi sosialisme. Dengan pengaruh ideology yang di serapnya, maka munculah gagasan dalam dirinya soal cita-cita kemerdekaan Indonesia bahwa hanya dengan jalan revolusi, bangsa Indonesia dapat lepas dari cengkeraman Koloniaisme Belanda. Menjadi sebuah pelajaran penting bagi siapa saja yang ingin tahu mengenai sepak terjang Tan Malaka, sebagai seorang pelajar ia tidak hanya memikirkan tentang kelulusan serta ijajahnya walaupun statusnya sebagai pelajar namun pemikirannya telah ia gembalakan begitu jauh untuk Negara Indonesia. Tidak hanya buah dari pikiranya Tan Malaka juga terus berkeliling untuk melihat proses bergeraknya Revolusi agar dapat di wujudkan kemudian di negaranya.

Sebagai calon guru Tan Malaka tentunya harus memiliki wawasan luas agar kelak ketika ia kembali semangat bebas dari Kolonialisme dapat ia tularkan pada anak didiknya. Setelah Lulus pada tahun 1919 akhirnya Tan Malaka kembali ke Indonesia tepatnya di Sumatera timur. Disinilah ia untuk pertama kalinya memberikan napas revolusi pada rakyat Indonesia.

Pendidikan ala Tan

Pada masa-masa kolonialisme Indonesia terbagi pada beberapa golongan dalam strata kapitalisme. Strata tertinggi di duduki oleh golongan pemilik modal perkebunan berdarah eropa, orang-orang pribumi kebanyakan hanya sebagai buruh perkebunan dengan gajih sangat memprihatinkan. Mereka golongan proletar hanya menjadi alat pengeruk kekayaan bagi para pemilik modal. Keadaan ini tidak hanya terjadi di Negara Indonesia namun hampir diseluruh daratan asia. Pada tahun 1920 Tan Malaka ditawari oleh Dr.C.W Janssen Untuk Mengajar anak-anak buruh perkebunan teh di sanemba Tanjung Morawa Deli. Disinilah karir Tan Malaka Sebagai Guru Di mulai, ia memiliki semboyan mengenai apa itu menjadi guru baginya mengajar Anak-anak Indonesia adalah tugas tersuci dan terpenting. Tidak hanya mengajar pada masa itu Tan Malaka banyak menulis mengenai keadaan buruh baik ia tulis untuk catatan pribadinya ataupun menulis untuk media massa tulisan-tulisannya banyak menyinggung tentang perbedaan yang sangat mencolok antara kaum buruh dan kaum kapitalisme.

Sebagai seorang guru yang juga memiliki cita-cita tentang kemerdekaan bangsanya, Tan Malaka melihat betapa perlunya pendidikan bagi kaum pribumi, hal ini untuk mempertajam kecerdasan, dam memperkukuh kemauan dan memperhalus perasaan. Dalam menjalankan tugasnya sebagai guru Tan Malaka tidak hanya menanamkan kecerdasan yang bersifat Kognitif, kecerdasan dalam hal psikomotorik juga perlu di kembangkan agar kelak kaum buruh lebih terampil dalam mengurusi kehidupan mereka dan tidak berpangku pada satu penghasilan saja.

Perjuangannya dalam hal pendidikan tidak hanya ia tuangakan di bangku pembelajaran semangatnya ini selalu ia bawa dalam pertemuan-pertemuan penting dan juga dalam setiap pidatonya. Tan Malaka sangat menentang praktik kebarat-baratan yang dilakukan oleh segelitir pribumi padahal di sisi lain orang-orang Indonesia masih banyak membutuhkan perhatian lebih, hal itu ia ungkapkan secara tegas pada rapat buruh di Semarang, ungkapan itu didasari oleh tindakan para atasan perkebunan mengenai pendidikan untuk anak buruh perkebunan hanya membuang-buang waktu dan anggaran. Bagi kaum elit Belanda anak-anak kuli nantinya hanya akan mengikuti jejak bapaknya jadi percuma saja banyak mengenal huruf jika kelak yang mereka lakukan hanya mencangkul dan menanam. Taktik ini juga digunakan agar mereka dapat membayar para buruh perkebunan dengan harga murah.

Pengalamanya di Delli ini kemudian membentuk semangat ptriotisme dalam dalam melawan penjajah. Dalam benaknya pendidikan yang ia perjuangkan semata-mata mengenai Rakyat, bukan pendidikan kaum borjuis. Kaum buruh menjadi dasar idealismenya dalam hal pendidikan, hal ini terus ia pegang teguh selama ia berjuang sejak menjadi guru di delli hingga ia mendirikan sekolah Sarekat Islam.

Semangat yang telah Tan Malaka ajarkan pada masa menjadi bukti bagaiman ruang-ruang pendidikan begitu sedikit terutama bagi kaum buruh. Pandangan luas mengenai pendidikan tentunya harus diterima oleh setiap manusia di muka bumi ini. Konsep pendidikan yang ditawarkan oleh Tan Malaka tidak boleh berhenti begitu saja, agar tidak terjadi kesewenang-wenangan pada garis bawah kehidupan. Peran guru juga harus menjadi sentral dalam menangkal semua kemungkinan buruk yang terjadi di masyarakat Indonesia. Tawaran pendidikan bukan hanya mengenai kecerdasaan secara intelektual namun juga harus menekankan perubahan emosinal kearah yang lebih baik serta kemandirian dari keterampilan yang dimiliki masing masing personal.

Arah tujuan pendidikan tentunya harus benar-benar di pahami agar dikemudian hari tidak ada tuntutan tentang hasil pendidikan yang hanya berorientasi pada materi semata. Pendidikan tidak harus merubah semua manusia menjadi kaum borjuis tetapi harus mampu memenuhi kebutuhan setiap manusia pada setiap golongan. Tan Malaka telah memberikan banyak pelajaran tentang apa yang ia lakukan bukan untuk menjadikan manusia tamak akan kekuasaan tetapi sadar akan kebutuhan secara personal.

Kontributor : Wawan Hermawan

Sumber

Badruddin. (2014). Kisah Tan Malaka Dari Balik Penjara Dan Pengasingan. Yogyakarta: Araska.

Malaka, T. (2013). Islam Dalam MANDILOG. Bandung: Sega Arsy.

Santosa, K. O. (2016). Tan Malaka Dan Sjahrir Dalam Kemelut Sejarah. Bandung: Sega Arsy.

INS Kayu Taman (Merdeka Belajar Di Masa Kolonial)

INS Kayu Taman (Merdeka Belajar Di Masa Kolonial)





 sejarah31.com- Pendidikan Indonesia saat ini sedang menuju arah kemajuan dan konsep Merdeka belajar sebagai produk baru dalam menjabarkan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, sejarah pendidikan di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari semangat Aufklarung di Eropa  semangat itupun dirasakan hingga ke wilayah-wilayah Nusantara, seperti pada tahun 1808 Deandels memerintahkan kepada para bupati agar mengadakan pengajaran dikalangan rakyat biasa serta membawa unsur kebudayaan lokal  dan dominasi pembelajaran gereja mulai dikurangi.

 Kemudian Politik etis menjadi satu diantara tanda mulainya pendidikan Indonesia, tindakan ini sebagai usaha balas budi yang dilakukan Belanda terhadap kolonialisme yang mereka lakukan serta menyengsarakan Rakyat bumiputera. Walaupun ini sebagai bentuk balas budi terhadap negara jajahan namun pelaksanaanya proses pendidikan pada masa ini lebih terfokus pada kebutuhan-kebutuhan penjajah, bahkan kelas-kelas yang dibuat hanya sedikit yang mengakomodir rakyat pribumi. Hal ini dibuktikan dengan keluarnya peraturan-peraturan umum mengenai sekolah dasar pada tahun 1818, dalam aturan ini bahkan tidak sama sekali menyinggung tentang pendidikan pribumi, dan konsep pendidikan hanya disiapkan untuk rakyat Eropa yang ada di Indonesia saja.

Barulah setelah tahun 1830 Gubernur Jendral Van De Bosh memberikan kesempatan kepada masyarakat bumiputera, namun kesempatan-kesempatan ini bukan untuk kepentingan masyarakat Indonesia, tindakan ini untuk memenuhi kebutuhan pekerja ahli pada masa kultur stelsel. Hal tersebut menjadi proses cikal bakal pendidikan yang nantinya meluas menjadi pendidikan Bumiputera, Pendidikan yang diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan  profesional pada masa tanam paksa menyumbang kekayaan 187 gulden untuk kerajaan Belanda, namun apa yang dihasilkan oleh masyarakat bumiputera untuk kerajaan Belanda ini berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat bumiputera pada masa itu. Kritikan-kritikan terhadap kondisi sosial masyarakat Bumiputera cukup santer berseliweran di Negeri Belanda, sampai pada akhirnya politik etis digulirkan sebagai tindakan balas budi.

Pada tahun 1907 pendidikan mulai berangsur membaik dengan corak yang cukup berfariasi, tujuan pendidikan tidak lagi terfokus lagi untuk kepentingan negeri Belanda. Masuk pada masa-masa pergerakan 1908, kemunculan pergerakan-pergerakan kebangsaan dan Agama semakin menambah motivasi masyarakat bumiputera untuk berkembang lebih baik. Dari sinilah pendidikan kita mulai membentuk sebagai pendidikan Nasional, hal ini muncul dari semangat Nasionalisme yang semakin  banyak dipelajari oleh golongan priyai bumiputera.

Para pimimpin gerakan nasional mulai mempertimbangkan pentingnya pendidikan untuk mengubah keadaan masyarakat yang lebih baik lembaga-lembaga pendidikan baru mulai bermunculan baik yang bercorak keagaamaan maupun bercorak kebangsaan. Dari beberapa lembaga pendidikan sebagian besar berdiri dan berkembang di Pulau Jawa namun pulau lain pun bukan tidak memberikan warna tersendiri seperti halnya sekolah "kayu taman" yang didirikan oleh Moh.Syafei pada tahun 1926.

INS Kayu Taman memberikan corak yang cukup berbeda selain berdiri di luar pulau jawa, tepatnya di Sumatera Barat. Lembaga ini juga menjadi Salah satu lembaga pendidikan yang tidak lagi mengadopsi pendidikan kolonial namun lebih merangkum kebutuhan rakyat sekitarnya. Semangat mendidik dan memberikan pengetahuan pada masyarakat sekitar terlihat dari visinya yang sederhana namun penuh dengan makna yaitu Head, Hand dan Heart.

Corak pendidikan yang diterapkan oleh INS Kayu Taman melalui pemikiran Moh Syafei ini sebagai bentuk perlawanan dari tindakan-tindakan Kolonial yang amatlah merugikan. Dalam konsepsinya Sekolah Kayu Taman menuntut peserta didiknya agar mampu bertanggung jawab, hidup bebas dan tidak bergantung pada orang lain, hal ini dipupuk oleh Moh Syafei pada peserta didiknya untuk menumbuh kembangkan bibit-bibit nasionalisme serta rasionalisme karena pada umumnya di masa itu hal-hal mistis juga sedikit banyaknya mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan tingkah laku masyarakat.

Sekolah INS Kayu Taman juga membekali kemandirian secara finansial dengan mendirikan lembaga koperasi yang dikelola oleh pesertadidiknya sebagai modal awal kemandirian dalam bermasyarakat kelak. Jika melihat kebutuhan masyarakat saat ini sepertinya konsepsi Moh Syafei dengan kayu taman masih dapat dijalankan sebagai konsep yang juga membangun karakter bangsa Indonesia.

Sekolah INS kayu taman hingga kini masih berdiri untuk meneruskan pemikiran-pemikiran Moh Syafei sebagai peletak dasar model pendidikan berkebangsaan dan kemandirian. Melalui website sekolah INS Kayu Taman (https://smainskayutanam.sch.id/) kita bisa melongok jika konsep-konsep pendidikan INS Kayu Taman juga bagian penting untuk perkembangan pendidikan Indonesia. Kemerdekaan Belajar pada masa Kolonial mengarah pada terbebas dari kolonialisme bangsa Asing terhadap bangsa rakyat bumiputera serta membangun kemandirian tingkah laku manusianya aga dapat mandiri serta merdeka dalam berpikir.

Kontributor : Wawan Hermawan

Sumber Bacaaan :

Buku Sejarah pendidikan di indonesia zaman penjajahan

Web : https://smainskayutanam.sch.id/

Rabu, 10 Mei 2023

Cherimon (Cirebon) dalam catatan pelaut Portugis Tome Pires Abad ke 16

 sejarah31.com - Cirebon merupakan kota yang terletak di wilayah timur Jawa Barat dan berbatasan dengan Jawa Tengah ini memiliki pelabuhan yang hingga kini masih beroperasi. Kota pesisir dalam sejarah Nusantara memang memiliki babaknya sendiri, pesisir-pesisir ini lah yang kemudian membukakan jalan bagi orang-orang eropa pada masa itu untuk kemudian mengeksploitasi wilayah lainnya lebih jauh lagi. 

Perkembangan pelabuhan Cirebon sebagai pelabuhan Niaga sudah di mulai sejak abad ke 14, perdagangan Internasional sudah terjadi saat itu bahkan salah satu yang terpenting di pulau Jawa dan pintu gerbang bagi perekonomian Jawa Barat. Peran Informasi terkait pelabuhan Cirebon tentunya tidak berdiri begitu saja, informasi-informasi yang dibawa oleh para pedaganng tiongkok, arab ataupun India juga menjadi hal yang tidak dapat luput dari perhatian. 

Ketika Malaka jatuh ke tangan Portugis otomatis pintu gerbang masuk ke Nusantara bagi bangsa Eropa semakin terbuka lebar, kabar mengenai rempah-rempah yang menjadi komuditi perdagangan saat itu dengan cepat menyeruak ke penjuru Eropa. Kebiasaan mencatat orang eropa akhirnya memberikan gambaran tentang pulau-pulau nusantara salah satunya adalah catatan Tome Pires. Catatan perjalanan Tome Pires dari laut merah hingga cina menjadi rujukan mengenai pengetahuan dunia timur.

dok.Pribadi
Catatan Tome Pires tentang Cirebon tidak hanya tentang perdagangan namun ia juga menuliskan kondisi sosial masyarakat saat itu. Seperti penulisaanya mengenai Keturunan kaum Moor (Muhammad) yang menempati banyak wilayah dipesisir dan sudah berbaur dengan masyarakat sekitar catatan ini menandakan peran Islam yang sudah tersebar luas pada abad tersebut. Cirebon juga dicatat sebagai pelabuhan yang baik karena memiliki 3-sampai 4 kapal "Jung" perahu yang memiliki layar dengan kapasitas cukup besar untuk mengarungi samudera, serta 10 "lancaran" perahu kecil yang bergerak cepat digerakan oleh dayung digunakan sebagai kapal niaga ataupun kapal perang .

Cirebon juga mampu menyuplai beras dengan jumlah sangat banyak, selain beras Tome Pires menuliskan jika Cirebon menghasilkan kayu terbaik di semua tempat di Jawa. Catatn mengenai penguasa Lebe Upa bawahan Raden Patah (Pate Rodim) ikut menegaskan mengenai kekuatan Demak yang sudah ada ketika Tome Pires masuk. 

Begitulah Tome Pires seorang juru tulis Portugis mencatat bagaimana Cirebon dan beberapa daerah dipulau jawa lainnya yang saling terikat serta memiliki potensi Internasional dalam dunia perdagangan.

Kontributor : Wawan Hermawan

Minggu, 07 Mei 2023

TRANSLATE DOKUMEN (Menerjemahkan Bahasa 1 dokumen pdf dengan Mudah)

 sejarah31.com - Kebutuhan menerjemahkan bahasa asing di Era digital seperti ini sudah lebih mudah bahkan AI sudah bisa menterjemahkan suara sehingga batasan-batasan komunikasi sudah tidak lagi setebal zaman dahulu. Lalu bagaimana jika yang kita terjemahkan adalah file berbentuk pdf? sama halnya dengan docx, .pptx, .xlsx file ini dapat kita ubah langsung. 

Google sendiri sudah memiliki penerjemah yang cukup handal yaitu google translate pada web ini kita dapat menerjemahkan file dengan format docx, .pdf, .pptx, .xlsx sesuai bahasa yang kita mau agar memahami dokumen lebih mudah. 

  • siapkan dokumen yang ada di komputermu Lalu terjemahkan

  • Jangan lupa pilih bahasa yang kamu mau, file dokumen yang kamu upload tunggu sebentar sekarang kamu tinggal download hasilnya dan file kamu sudah berubah bahasa, namun dalam menerjemahkan file ini masih memiliki keterbatasan salah satunya untuk file pdf maksimal 300 halaman dan file lainnya maksimal 10 mb. serta cara ini tidak bida merubah file dari pdf ke word, Jika ingin meterjemahkan pdf dan mengeditnya saya sarankan cara kedua.
CARA LAINNYA MENTERJEMAHKAN FILE.
  • siapkan file dokumen yang kamu miliki kali ini fokus ke file pdf walaupun file seperti cara di atas bisa kita ubah juga.
  • Upload file tersebut ke google drive milikmu, jika sudah terupload buka file tersebut di google drive
  • kemudian pilih buka dengan google dokumen

  • sekarang file mu sudah berbentuk docs. selanjutnya pergi ke ALAT lalu ke TERJEMAHKAN






  • Pilih bahasa yang kamu inginkan selanjutnya klik Terjemahkan kini file mu sudah diterjemahkan nah dengan cara ini kamu bisa mengeditnya secara langsung dan menyimpannya ke dalam berbagai bentuk file baik words., maupun pdf. caranya pergi ke File - Download nanti akan ada beberapa pilihan download yang kamu mau.
selamat mencoba semoga cara ini dapat memudahkan dalam menterjemahkan ๐Ÿ˜ƒ