Semangat Revolusi Iran yang Anti barat masuk ke Indonesia kemudian meluas melalui banyak kelompok diskusi mahasiswa islam, hal ini selanjutnya mendorong para aktivis islam menyebarluaskan simbol-simbol islam yang salah satunya adalah Jilbab. Selanjutnya Jilbab ditanggapi serius oleh pemerintah pada masa orde baru, bahkan beberapa peristiwa menandai bagaimana jilbab begitu ditakuti mengutip majalah Historia.com pada Awal tahun 1982 seorang siswa SMAN 1 Jember yang bernama Triwulandari dikeluarkan dari sekolah dengan alasan melanggar ketentuan aturan pemakaian seragam sekolah pada saat itu.
Pada masa itu pengguna jilbab belum sebanyak sekarang sehingga perempuan pengguna jilbab begitu mencolok dilingkungannya, namum lambat laun penggunaan Jilbab dikalangan pelajar mulai populer sampai-sampai pemerintah pada saat itu mengeluarkan aturan baru tentang standarisasi penggunaan seragam secara Nasional.
Aturan ini dibuat dengan tujuan ketertiban terutama disekolah-sekolah negeri namun semenjak aturan ini berlaku kasus-kasus seperti Triwulandari justru semakin banyak, hampir 10 tahun semasa orde baru penggunaan jilbab menjadi hal yang abu-abu, indentitas agama yang seharusnya tidak dikait-kaitkan pada politik menjadi ketakutan tersendiri bagi para penggunanya dalam menjalankan aktivitas keagamaan yang mereka anut.
Katakutan menjalakan salah satu perintah agama islam dalam menutup aurat dengan berjilbab menjadi penomena tersendiri bagi remaja perempuan islam saat itu hingga pada tahun 1991 pemerintah mulai mengijinkan kembali penggunaan jilbab disekolah secara umum.
Pasca reformasi jilbab seperti baru terlahir, penggunaan jilbab menjadi bagian dari bentuk kebebasan berekspresi momentum ini kemudian menjadi titik balik bagaimana model penggunaan jilbab bermunculan bahkan menjadi identitas tersendiri baik untuk kelompok maupun pribadi.
Seiring berjalannya waktu, Jilbab bertranformasi menjadi penghias berpakaian bagi banyak perempuan muslim dengan ragam modelnya Pengunaan jilbab hari ini merupakan proses panjang dari banyaknya perjuangan berekpresi para perempuan muslim untuk menjadikan jilbab seperti sekaran ini.
0 comments: