sejarah31.com - Literasi, yang seringkali hanya dipandang sebagai kemampuan membaca dan menulis, merupakan fondasi krusial bagi perkembangan individu dan kemajuan masyarakat. Lebih dari sekadar mengenali huruf dan merangkai kata, literasi membuka gerbang pengetahuan, memberdayakan pemikiran kritis, dan memungkinkan partisipasi aktif dalam kehidupan. Sekolah sebagai salah satu lembaga belajar menjadi bagian terpenting dalam meramu kegiatan-kegiatan literasi.
sekolah sebagai Lembaga pengembang literasi tidak hanya menyuguhkan bahan bacaaan yang bisu yang tersusun rapi di rak buku perpustakaan sekolah. Buku-buku ini harus sampai ke tangan anak-anak sebagai bahan yang menyenangkan untuk di olah di otaknya, dan mengapa buku, saat ini buku sendiri menjadi tempat istirahat bagi anak-anak dari kemajuan dunia digital yang arusnya sulit dibendung. Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan literasi memberikan dampak yang langsung terasa. Kemampuan membaca memungkinkan individu untuk memahami instruksi, rambu lalu lintas, informasi kesehatan, dan berita terkini. Hal ini mempermudah navigasi kehidupan sehari-hari dan pengambilan keputusan yang lebih baik, Literasi yang baik memampukan seseorang untuk menyampaikan ide dan gagasan secara jelas dan ringkas melalui tulisan maupun lisan. Ini penting dalam berinteraksi dengan orang lain, baik dalam lingkungan personal maupun profesional. Bagi pelajar dan mahasiswa, literasi yang kuat adalah kunci keberhasilan dalam memahami materi pelajaran, mengerjakan tugas, dan mengikuti ujian.
Membaca buku, artikel, atau sumber informasi lainnya memberikan wawasan baru, memperluas kosakata, dan meningkatkan pemahaman tentang berbagai topik. Ini berkontribusi pada pengembangan diri dan peningkatan pengetahuan secara berkelanjutan. Manfaat literasi akan terus mengembang dan fleksibel sesuai kebutuhan individu dalam memanfaatkannya. Oleh karena itu, investasi dalam peningkatan literasi adalah investasi yang sangat berharga untuk masa depan yang lebih cerah bagi setiap individu dan bangsa. Oleh karena itu sekolah berusaha berinovasi dengan program Literasinya salah satunya menjadikan model belajar think pair and share sebagai alat menyambung literasi untuk membangun minat dan koneksi individu satu dengan lainnya.
Program literasi sendiri sudah terjadwal setiap hari selasa 15 s.d 30 menit setiap hari selasa terjadwal rutin, beberapa bentuk kegiatan literasi sekolah seperti membaca Bersama di lapangan terbuka, menampilkan pembecaan puisi dongeng cerita pendek, berbagi hal menarik dari bahan bacaan, belajar membaca tanda grafik dan masih banyak lainnya. langkah-langkah kegiatan literasi dengan menggunakan model belajar Think Pair and Share terdapat dibawah dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
0 comments: