Senin, 08 Juni 2020

PEMBELAJARAN SEJARAH

MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE


Dalam model pembelajaran ini peserta didik di minta untuk mengkritisi tema melalui gambar yang nantinya akan di tampilkan oleh pengajar baik dalam dua dimensi ataupun tiga dimensi, sebenarnya penerapan ini tidak hanya terfokus pada gambar benda pun bisa. Proses pembelajran di sesuaikan dengan KD (Kopetensi Dasar). 

Konsep ini dapat di gunakan hampir di semua Sub materi mapel sejarah, ke Unggulan model ini seperti yang telah saya lakukan dalam pembelajaran kelas adalah, peserta didik sangat antusias dalam menganalisa keterkaitan gambar dengan materi, Contoh saat materi mengenai hasil kebudayaan Manusia Pra Aksara, ketika saya menampilkan banyak pada layar proyektor seperti ulekan dan keterkaitannya dengan materi saat itu, atau ketika saya membawa lada, biji pala dan rempah saat materi kedatangan bangsa Eropa. Dari pembelajaran ini Peserta Didik dapat membicarakan banyak hal kemudian pegajar mengkerucutkan materi. adapun langkah-langkahnya Sebagai berikut

  1. Guru menyiapkan gambar-gambar ataupun benda yang akan di perlihatkan pada peserta didik
  2. Peserta didik diminta untuk memperhatikan baik gambar ataupun benda yang di bawa oleh pengajar
  3. pengajar memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menganalisa gambar ataupun benda yang sebelunya di tunjukan oleh pengajar
  4. Selanjutnya peserta didik di minta untuk membuat kelompok kecil 2 sampai empat orang, dan mencatat kan hasil telaah terhadap gambar pada lembar kerja masing masing kelompok. Proses ini sangat penting dalam pembelajaran ini karena hasil analisa peserta didik akan di tanggapi oleh peserta didik lainnya, pengajar harus memastikan dengan benar bahwa setiap peserta didik memberikan pendapatnya
  5. setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka selanjutnya kelompok lain saling managgapi jika ada perbedaan pendapat
  6. Pengajar selanjutnya menjelaskan materi serta menarik kesimpulan pada materi kali ini, jangan lupa memberikan apresiasi, apresiasi sederhana yang sering di nantikan peserta didik adalah tepuk tangan ataupun ucapan terimakasih telah beelajar dengan serius, walaupun terlihat sederhana namun hal tersebut membentuk karakter saling menghargai baik pengajar pada murid ataupun sebaliknya.
Sebelum melakukan proses pembelajaran tersebut ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan di antaranya kesiapan belajar peserta didik dan pengelompokan peserta didik jangan samapi timpang. Dalam proses belajar saling membantu adalah hal baik dan perlu di ajarkan, namun tidak dibenarkan saling mambantu saat proses test mandiri.

Semoga penerapan model pembelajaran ini dapat memudahkan dalam proses belajar mengajar Guru Sejarah di manapun berada.

K
ontributor : W.Hermawan

Baca Juga

Previous Post
Next Post

sejarah31.com adalah web yang dibuat untuk berbagi informasi seputar dunia pendidikan dan sejarah.

0 comments: