Minggu, 21 Mei 2023

INS Kayu Taman (Merdeka Belajar Di Masa Kolonial)






 sejarah31.com- Pendidikan Indonesia saat ini sedang menuju arah kemajuan dan konsep Merdeka belajar sebagai produk baru dalam menjabarkan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, sejarah pendidikan di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari semangat Aufklarung di Eropa  semangat itupun dirasakan hingga ke wilayah-wilayah Nusantara, seperti pada tahun 1808 Deandels memerintahkan kepada para bupati agar mengadakan pengajaran dikalangan rakyat biasa serta membawa unsur kebudayaan lokal  dan dominasi pembelajaran gereja mulai dikurangi.

 Kemudian Politik etis menjadi satu diantara tanda mulainya pendidikan Indonesia, tindakan ini sebagai usaha balas budi yang dilakukan Belanda terhadap kolonialisme yang mereka lakukan serta menyengsarakan Rakyat bumiputera. Walaupun ini sebagai bentuk balas budi terhadap negara jajahan namun pelaksanaanya proses pendidikan pada masa ini lebih terfokus pada kebutuhan-kebutuhan penjajah, bahkan kelas-kelas yang dibuat hanya sedikit yang mengakomodir rakyat pribumi. Hal ini dibuktikan dengan keluarnya peraturan-peraturan umum mengenai sekolah dasar pada tahun 1818, dalam aturan ini bahkan tidak sama sekali menyinggung tentang pendidikan pribumi, dan konsep pendidikan hanya disiapkan untuk rakyat Eropa yang ada di Indonesia saja.

Barulah setelah tahun 1830 Gubernur Jendral Van De Bosh memberikan kesempatan kepada masyarakat bumiputera, namun kesempatan-kesempatan ini bukan untuk kepentingan masyarakat Indonesia, tindakan ini untuk memenuhi kebutuhan pekerja ahli pada masa kultur stelsel. Hal tersebut menjadi proses cikal bakal pendidikan yang nantinya meluas menjadi pendidikan Bumiputera, Pendidikan yang diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan  profesional pada masa tanam paksa menyumbang kekayaan 187 gulden untuk kerajaan Belanda, namun apa yang dihasilkan oleh masyarakat bumiputera untuk kerajaan Belanda ini berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat bumiputera pada masa itu. Kritikan-kritikan terhadap kondisi sosial masyarakat Bumiputera cukup santer berseliweran di Negeri Belanda, sampai pada akhirnya politik etis digulirkan sebagai tindakan balas budi.

Pada tahun 1907 pendidikan mulai berangsur membaik dengan corak yang cukup berfariasi, tujuan pendidikan tidak lagi terfokus lagi untuk kepentingan negeri Belanda. Masuk pada masa-masa pergerakan 1908, kemunculan pergerakan-pergerakan kebangsaan dan Agama semakin menambah motivasi masyarakat bumiputera untuk berkembang lebih baik. Dari sinilah pendidikan kita mulai membentuk sebagai pendidikan Nasional, hal ini muncul dari semangat Nasionalisme yang semakin  banyak dipelajari oleh golongan priyai bumiputera.

Para pimimpin gerakan nasional mulai mempertimbangkan pentingnya pendidikan untuk mengubah keadaan masyarakat yang lebih baik lembaga-lembaga pendidikan baru mulai bermunculan baik yang bercorak keagaamaan maupun bercorak kebangsaan. Dari beberapa lembaga pendidikan sebagian besar berdiri dan berkembang di Pulau Jawa namun pulau lain pun bukan tidak memberikan warna tersendiri seperti halnya sekolah "kayu taman" yang didirikan oleh Moh.Syafei pada tahun 1926.

INS Kayu Taman memberikan corak yang cukup berbeda selain berdiri di luar pulau jawa, tepatnya di Sumatera Barat. Lembaga ini juga menjadi Salah satu lembaga pendidikan yang tidak lagi mengadopsi pendidikan kolonial namun lebih merangkum kebutuhan rakyat sekitarnya. Semangat mendidik dan memberikan pengetahuan pada masyarakat sekitar terlihat dari visinya yang sederhana namun penuh dengan makna yaitu Head, Hand dan Heart.

Corak pendidikan yang diterapkan oleh INS Kayu Taman melalui pemikiran Moh Syafei ini sebagai bentuk perlawanan dari tindakan-tindakan Kolonial yang amatlah merugikan. Dalam konsepsinya Sekolah Kayu Taman menuntut peserta didiknya agar mampu bertanggung jawab, hidup bebas dan tidak bergantung pada orang lain, hal ini dipupuk oleh Moh Syafei pada peserta didiknya untuk menumbuh kembangkan bibit-bibit nasionalisme serta rasionalisme karena pada umumnya di masa itu hal-hal mistis juga sedikit banyaknya mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan tingkah laku masyarakat.

Sekolah INS Kayu Taman juga membekali kemandirian secara finansial dengan mendirikan lembaga koperasi yang dikelola oleh pesertadidiknya sebagai modal awal kemandirian dalam bermasyarakat kelak. Jika melihat kebutuhan masyarakat saat ini sepertinya konsepsi Moh Syafei dengan kayu taman masih dapat dijalankan sebagai konsep yang juga membangun karakter bangsa Indonesia.

Sekolah INS kayu taman hingga kini masih berdiri untuk meneruskan pemikiran-pemikiran Moh Syafei sebagai peletak dasar model pendidikan berkebangsaan dan kemandirian. Melalui website sekolah INS Kayu Taman (https://smainskayutanam.sch.id/) kita bisa melongok jika konsep-konsep pendidikan INS Kayu Taman juga bagian penting untuk perkembangan pendidikan Indonesia. Kemerdekaan Belajar pada masa Kolonial mengarah pada terbebas dari kolonialisme bangsa Asing terhadap bangsa rakyat bumiputera serta membangun kemandirian tingkah laku manusianya aga dapat mandiri serta merdeka dalam berpikir.

Kontributor : Wawan Hermawan

Sumber Bacaaan :

Buku Sejarah pendidikan di indonesia zaman penjajahan

Web : https://smainskayutanam.sch.id/

Rabu, 10 Mei 2023

Cherimon (Cirebon) dalam catatan pelaut Portugis Tome Pires Abad ke 16

 sejarah31.com - Cirebon merupakan kota yang terletak di wilayah timur Jawa Barat dan berbatasan dengan Jawa Tengah ini memiliki pelabuhan yang hingga kini masih beroperasi. Kota pesisir dalam sejarah Nusantara memang memiliki babaknya sendiri, pesisir-pesisir ini lah yang kemudian membukakan jalan bagi orang-orang eropa pada masa itu untuk kemudian mengeksploitasi wilayah lainnya lebih jauh lagi. 

Perkembangan pelabuhan Cirebon sebagai pelabuhan Niaga sudah di mulai sejak abad ke 14, perdagangan Internasional sudah terjadi saat itu bahkan salah satu yang terpenting di pulau Jawa dan pintu gerbang bagi perekonomian Jawa Barat. Peran Informasi terkait pelabuhan Cirebon tentunya tidak berdiri begitu saja, informasi-informasi yang dibawa oleh para pedaganng tiongkok, arab ataupun India juga menjadi hal yang tidak dapat luput dari perhatian. 

Ketika Malaka jatuh ke tangan Portugis otomatis pintu gerbang masuk ke Nusantara bagi bangsa Eropa semakin terbuka lebar, kabar mengenai rempah-rempah yang menjadi komuditi perdagangan saat itu dengan cepat menyeruak ke penjuru Eropa. Kebiasaan mencatat orang eropa akhirnya memberikan gambaran tentang pulau-pulau nusantara salah satunya adalah catatan Tome Pires. Catatan perjalanan Tome Pires dari laut merah hingga cina menjadi rujukan mengenai pengetahuan dunia timur.

dok.Pribadi
Catatan Tome Pires tentang Cirebon tidak hanya tentang perdagangan namun ia juga menuliskan kondisi sosial masyarakat saat itu. Seperti penulisaanya mengenai Keturunan kaum Moor (Muhammad) yang menempati banyak wilayah dipesisir dan sudah berbaur dengan masyarakat sekitar catatan ini menandakan peran Islam yang sudah tersebar luas pada abad tersebut. Cirebon juga dicatat sebagai pelabuhan yang baik karena memiliki 3-sampai 4 kapal "Jung" perahu yang memiliki layar dengan kapasitas cukup besar untuk mengarungi samudera, serta 10 "lancaran" perahu kecil yang bergerak cepat digerakan oleh dayung digunakan sebagai kapal niaga ataupun kapal perang .

Cirebon juga mampu menyuplai beras dengan jumlah sangat banyak, selain beras Tome Pires menuliskan jika Cirebon menghasilkan kayu terbaik di semua tempat di Jawa. Catatn mengenai penguasa Lebe Upa bawahan Raden Patah (Pate Rodim) ikut menegaskan mengenai kekuatan Demak yang sudah ada ketika Tome Pires masuk. 

Begitulah Tome Pires seorang juru tulis Portugis mencatat bagaimana Cirebon dan beberapa daerah dipulau jawa lainnya yang saling terikat serta memiliki potensi Internasional dalam dunia perdagangan.

Kontributor : Wawan Hermawan

Minggu, 07 Mei 2023

TRANSLATE DOKUMEN (Menerjemahkan Bahasa 1 dokumen pdf dengan Mudah)

 sejarah31.com - Kebutuhan menerjemahkan bahasa asing di Era digital seperti ini sudah lebih mudah bahkan AI sudah bisa menterjemahkan suara sehingga batasan-batasan komunikasi sudah tidak lagi setebal zaman dahulu. Lalu bagaimana jika yang kita terjemahkan adalah file berbentuk pdf? sama halnya dengan docx, .pptx, .xlsx file ini dapat kita ubah langsung. 

Google sendiri sudah memiliki penerjemah yang cukup handal yaitu google translate pada web ini kita dapat menerjemahkan file dengan format docx, .pdf, .pptx, .xlsx sesuai bahasa yang kita mau agar memahami dokumen lebih mudah. 

  • siapkan dokumen yang ada di komputermu Lalu terjemahkan

  • Jangan lupa pilih bahasa yang kamu mau, file dokumen yang kamu upload tunggu sebentar sekarang kamu tinggal download hasilnya dan file kamu sudah berubah bahasa, namun dalam menerjemahkan file ini masih memiliki keterbatasan salah satunya untuk file pdf maksimal 300 halaman dan file lainnya maksimal 10 mb. serta cara ini tidak bida merubah file dari pdf ke word, Jika ingin meterjemahkan pdf dan mengeditnya saya sarankan cara kedua.
CARA LAINNYA MENTERJEMAHKAN FILE.
  • siapkan file dokumen yang kamu miliki kali ini fokus ke file pdf walaupun file seperti cara di atas bisa kita ubah juga.
  • Upload file tersebut ke google drive milikmu, jika sudah terupload buka file tersebut di google drive
  • kemudian pilih buka dengan google dokumen

  • sekarang file mu sudah berbentuk docs. selanjutnya pergi ke ALAT lalu ke TERJEMAHKAN






  • Pilih bahasa yang kamu inginkan selanjutnya klik Terjemahkan kini file mu sudah diterjemahkan nah dengan cara ini kamu bisa mengeditnya secara langsung dan menyimpannya ke dalam berbagai bentuk file baik words., maupun pdf. caranya pergi ke File - Download nanti akan ada beberapa pilihan download yang kamu mau.
selamat mencoba semoga cara ini dapat memudahkan dalam menterjemahkan 😃