Sabtu, 03 Juni 2023

"Mari kenalkan sikecil pada buku"

 sejarah31.com- Membiasakan membaca buku pada anak tidak bisa secara instan, perkenalan dengan buku harus dimulai sedini mungkin. Perkenalan ini bermaksud untuk membangun minat baca mereka pada buku, banyak sekali penelitian mengenai manfaat membaca buku pada anak, Strouse (2018) dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa buku memberi pengaruh dalam membantu anak-anak untuk memahami, menyesuaikan diri, dan berperan di lingkungan terdekatnya. 

Sedikitnya ada 6 manfaat penting dari buku bagi anak-anak, 

  1. perkembangan berfikir simbolik,
  2. Pemahaman antara fantasi dan kenyataan
  3. penguasaan bunyi, huruf, kata, dan kalimat
  4. keterampilan memecahkan masalah
  5. pemahaman nilai moral
  6. kegembiraan.
ke enam manfaat ini akan dirasakan anak dan juga orang tua jika didekatkan dengan buku dalam kesehariannya, selain itu kita juga sama-sama memahami jika dunia anak-anak adalah dunia main dan bermain banyak sekali manfaatnya bagi anak-anak terutama yang sedang dalam masa pertumbuhan, lantas apa hubungannya buku dengan bermainnya anak-anak. Bagi anak-anak yang belum bisa membaca perkenalan dengan buku adalah dengan cara yang berbeda mereka akan melihat buku sebagai alat bermain mereka, maka jiga kita salah memberikan buku pada fase perkembangan tersebut maka bisa-bisa buku tersebut hanya akan jadi robekan kertas dan pada akhirnya hanya menjadi sampah.

Selain jenis buku kita juga harus mengenal fase baca pada anak-anak supaya apa yang kita suguhkan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat menurut Jeanne S. Chall, seorang psikolog, pendidik, dan ahli literasi anak usia dini dalam bukunya yang berjudul Stages of Reading Development mengidentifikasi 6 tahap perkembangan membaca ini beserta karakteristik di setiap tahapnya. Proses membaca yang dimaksud bukan hanya pada pengenalan huruf namun juga makna dari setiap bacaan.

Dalam setiap fase membaca terbagi kedalam usia tertentu dengan istilahnya masing-masing berikut tahapan membaca menurut Jeanne S. Chall

1. Pre-Reading (6 bulan - 6 tahun)

Tahap pertama ini disebut dengan pre-reading, dalam tahap ini anak-anak masih dalam tahap belajar sehingga anak-anak akan melakukan kegiatan seolah-olah sedang membaca. Maka pada fase ini anak-anak perlu didampingi karena informasi yang ia serap adalah tiruan dari orang dewasa yang sering membacakan buku untuknya. Secara perlahan anak anak akan mulai mengenal huruf dan juga bentuk dari apa yang sering dibacakan. Pada fase ini anak-anak juga mengenal buku sebagai mainan, sehingga buku-buku bergambar dan tebal lebih disarankan.




2. Initial Reading & Decoding (6-7 tahun)

Pada tahap ini anak-anak sudah pada tahap membaca sesungguhnya, karena di usia ini anak sudah mulai mengenali hubungan antara huruf dan bunyinya (fonologi) serta mulai membaca teks singkat yang terkandung kata-kata sederhana. Agar kemampuan baca anak optimal, sediakan banyak buku cerita sederhana pada anak kemudian mulailah membiarkannya membaca secara mandiri. Fase ini juga keterlibatan orang tua masih sangat berperan karena anak-anak masih membutuhkan bantuan sesekali ketika mereka tidak memahami kata ataupun kalimat baru yang mereka temukan, sehingga orang tua perlu ada dan mendampinginya sesekali orang tua juga perlu membacakan buku bagi anak-anak di usia ini. Jika orang tua memiliki keterbatasan dengan jumlah buku yang dimiliki perpustakaan dapat menjadi solusi, atau menggunakan jejaring internet dengan memanfaatkan buku-buku digital. Beberapa jejaring yang bisa membantu orang tua dalam mengenalkan bacaan pada fase ini. Silahkan Klik tautan di bawah.


3. Confirmation & Fluency (7-8 tahun)

Anak- anak pada usia ini sudah mulai memupuk kemandirian dalam membaca dalam tahap ini sudah dapat memahami konteks dan cerita lebih dalam lagi. Tidak hanya sampai disitu, si anak juga mulai bisa mengaitkan apa yang ia baca dengan apa yang dengan yang ia alami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya cerita dengan tema pertemanan di sekolah, kegiatan harian di rumah, dan tema-tema lainnya yang dekat dengannya. Pembaca pada usia ini juga dikenal dengan pembaca awal B2, sehingga saat menyuguhkan buku-buku di usia ini biasanya teks bacaannya sudah lebih dari 3 baris. Contoh buku kategori B2 
Penerbit
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
ISBN
978-602-244-928-7
Edisi
1
Penulis
Ana Falesthin T. A.




4. Reading for Learning the New (9-14 tahun)

Pada tahap ini, anak-anak mulai membaca untuk tujuan mempelajari pengetahuan serta ide baru. orang tua dapat memberikan berbagai jenis bacaan untuk ia baca, mulai dari buku cerita yang lebih panjang, koran, majalah, dan sebagainya. 

5. Multiple Viewpoints (15-17 tahun)

Selanjutnya tahapan perkembangan membaca dari anak-anak menuju remaja di fase ini sejatinya sudah mampu membaca tulisan yang lebih abstrak, kompleks, dan mengandung banyak berbagai perspektif berbeda, diharapkan juga sudah mulai menganalisis dan bersikap kritis terhadap apa yang sedang ia baca. Ajak anak remaja Anda untuk membaca buku dengan bidang ilmu dan tema yang beraneka ragam, agar pengetahuannya semakin bertambah. Posisikan diri anda sebagai rekan diskusi anak anda yang sedang bertumbuh remaja.

6. Construction & Reconstruction (18 tahun ke atas)

Fase ini diharapkan sudah dapat memahami bacaan dengan baik dan bersikap kritis dengan apa yang dibaca. 

Membaca  berfungsi untuk mengintegrasikan pengetahuan yang ia dapatkan dengan pengetahuan orang lain. Seperti di aungkapkan di awal jika kemampuan membaca tidak akan tumbuh dengan sendirinya dan memang harus terus diasah, hal yang sering dilupakan adalah memulai namun tiba-tiba menginginkan hasil yang sama dengan jarak mulai yang berbeda.

"Mari kenalkan sikecil pada buku" 😊

Baca Juga

Previous Post
Next Post

sejarah31.com adalah web yang dibuat untuk berbagi informasi seputar dunia pendidikan dan sejarah.

0 comments: