Kamis, 06 Februari 2025

Buku: Sejarah Pendidikan Di Indonesia Zaman Penjajahan


Pendidikan di Indonesia telah melalui proses panjang sejak kedatangan bangsa eropa ke Indonesia bangsa Indonesia dikenalkan dengan proses pendidikan gaya eropa, tentunya disesuaikan dengan politik dan kebutuhan eropa atas hegemoninya di bangsa ini.

Dalam kesempanan ini penulis ingin mengajak pembaca untuk menelisik lebih jauh tentang proses lahirnya pendidikan Nasional sejak Zaman Penjajahan melalui buku yang berjudul "Sejarah Pendidikan di Indonesia Zaman Penjajahan". buku ini menjelaskan secara runut proses pendidikan yang awalnya hanya diperuntukan bagi bangsa eropa yang ada di hindia belanda hingga sampai pada masyarakat lokal. Perjalanan pendidikan Indonesia tidak terlepas dari proses politis pada masa tersebut sehingga menghasilkan para Cendikiawan yang menelurkan gagasan orisinalnya tentang pendidikan yang sesuai dengan karakter bangsa.

Kemudian buku ini juga menjadi penbanding kebijakan-kebijakan pada masa kolonial dan masa kini serta mengukur sejauh mana kebermanfaatan pendidikan bagi bangsa Indonesia, atau untuk menjawab apakah sebagai pendidik telah menjalankan proses mendidik berdasarkan kebutuhan peserta didiknya atau hanya sebatas menjalankan kemauan politik saat itu. Semoga buku ini dapat memantik kembali semangat dalam berbagi kebaikan.

Selamat membaca dan Berefleksi💖

https://repositori.kemdikbud.go.id/14183/1/Sejarah%20pendidikan%20di%20indonesia%20zaman%20penjajahan.pdf


Sabtu, 07 Desember 2024

Surat Cinta Fasilitator : Wawan Hermawan

 


Bissmillah, Salam dan Bahagia 😀

Salam di awal tadi mungkin akan jarang terdengar seusai hari ini 07 Desember 2024, namun akan menjadi salam yang saya rindukan, salam yang selalu saya bawa setiap kali memfasilitasi bapak/ibu dalam kegiatan diskusi daring selama di ruang kolaborasi. 

Lima bulan kebelakang kita mulai menjajaki pribadi satu dengan lainnya, sampai puncaknya hari ini saya berjumpa dengan bapak ibu pada panen karya. Program yang selama ini kita diskusikan dalam ruang kolaborasi telah bapak/ibu pamerkan ke khalayak, rasa bangga tentunya menyelimut dalam diri saya tak kala saya mengingat proses membersamai bapak ibu dengan segala rutinitasnya. 

Saya ucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada ibu pengajar praktik yang telah membersamai seluruh prosesnya baik di lapangan juga ruang maya. Peran ibu sebagai teman belajar telah berhasil membawa CGP hingga hari ini.

Setelah hari ini bapak/ibu akan melanjutkan aktifitas sebagai mana biasanya, memulai hal baru dengan ide dan gagasan yang juga terus hebat. Sebagai teman belajar di dunia maya, bapak/ibu saya titip pesan semoga program ini bukan hanya program ceremonial belaka, tapi menebalkan proses ke arah lebih baik serta bermanfaat bagi banyak orang, tidak perlu tergesa-gesa kita tidak sedang membangun rumah kita sedang membangun peradaban.

Semoga silaturahmi kita tetap terjaga, sampai jumpa pada episode hidup kita yang lainnya.😊

Garut, 07 Desember 2024




Kamis, 26 September 2024

Pembelajaran Berdiferensiasi : Memanfaatkan Museum Virtual dan Google Art and Culture dalam pembelajaran Sejarah

 Memanfaatkan Museum Virtual dan Google Art and Culture dalam pembelajaran Sejarah

Oleh : Wawan Hermawan



Era digital telah membawa banyak perubahan signifikan dalam cara kita mengakses informasi. Teknologi semakin canggih dan memungkinkan kita menjelajahi dunia tanpa batas, termasuk dunia sejarah.

Letak geografis SMAN 23 Garut yang jauh dari kota besar tidak memungkin bagi para peserta didik untuk mengunjungi museum secara langsung. Museum sendiri bagian penting dalam proses belajar Sejarah. Karena bagian dari rekam jejak Sejarah yang secara sistematis tersimpan rapih.


Munculnya teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) memungkinkan kita menciptakan pengalaman mengunjungi museum secara virtual, selain menambah minat juga memupuk rasa kepenasaran para peserta didik serta mengembangkan wawasan global bagi para peserta didik walaupun tinggal di daerah yang jauh namun wawasan global ini harus tetap ditumbuhkan agar mampu bersaing dalam dunia kerja kedepan.

Selain VR Platform Google Art and Culture ini menjadi salah satu pionir dalam menghadirkan museum-museum dunia secara virtual. Dengan fitur-fitur yang interaktif, pengguna dapat menjelajahi koleksi museum, membaca penjelasan, dan bahkan mencari foto-foto dokumentasi Sejarah yang jarang ditemui dalam buku lengkap dengan penjelasannya.

Kegiatan ini juga diberikan untuk menjawab Apakah penggunaan museum virtual dapat meningkatkan Minat belajar sejarah siswa kelas X di SMAN 23 Garut? Apa saja best praktik dalam penggunaan museum virtual dalam pembelajaran sejarah?

Selanjutnya harapannya peserta didik mampu Menganalisis pengaruh penggunaan museum virtual terhadap Minat belajar Sejarah, serta Literasi digital siswa, Meningkatkan wawasan global melalui kunjungan museum virtual dan google art and Culture.

alur belajar dapat di lihat pada laman berikut :











Jumat, 09 Agustus 2024

Desiminasi Budaya Positif (Berbagi Pengetahuan Berkaitan Budaya Positif)

Budaya Positif merupakan materi pamungkas pada modul 1, Beberapa waktu lalu saya berbagi terkait pemahaman modul Guru penggerak. Moda daring saya ambil untuk berbagi agar dapat menjangkau lebih jauh lagi sehingga Konsep merdeka belajar dan budaya positif bisa segera meluas. Komunitas Belajar Sekolah yang baru beberapa hari dibentuk menjadi media perantara tujuannya memulai diskusi diruang virtual tanpa batasan ruang sehingga lebih fleksibel. Tahapan desiminasi dimulai dengan memaparkan materi dan juga pemahaman berkaitan budaya positif, kemudian memulai dengan proses memantik peerta dengan pemahaman mereka mengenai gambar yang disuguhkan yaitu gambar dua binatang sirkus dan 1 pelatih harapannya peserta terpantik untuk berpikir mengenai pendidikan yang hanya menekankan kepatuhan tanpa mementingkan kebiasaan hewan, tentunya dengan artikel penunjang.

Kemudian memberikan pemahaman tentang miskonsepsi teori kontrol menurut dari Dr. William Glasser dalam Control Theory, Selanjutnya memaknai kata Disiplin dari berbagai sudut pandang peserta yang hadir dilanjutkan dengan memaparkan disiplin menurut Diane Gossen yang ia kutip dalam pengertian bahasa yaitu belajar.

Disiplin dalam budaya positif juga harus menyesuaikan dengan Nilai-nilai kebajikan universal, pada umumnya Nilai kebajika Universal sama namun beberapa memiliki situasi lebih kuat dalam kebudayaan lingkungan seseorang, dunia pendidikan kita menyepakati nilai-nilai kebajikan universal tertuang dalam profil pelajar pancasila, tidak sampai disitu saya juga membandingkan dengan nilai kebajikan yang diyakini oleh organisasi atau kelompok lain seperti Indonesian Heritage Fondation.

Dalam menciptakan disiplin positif tentunya perlu juga memahami apa yang memotivasi sesorang melakukan tindakan-tindakan disiplin tersebut apakah hal ini berdasarkan motivasi eksternal atau Internal, hal ini digunakan untuk diagnosis awal sehingga tindakan dalam melakukan disiplin positif berdasar dari nilai luhur pekertinya tanpa paksaan dari luar.

Hukuman, Konsekwensi dan Restitusi untuk memahami ini saya menyuguhkan tabel agar lebih mudah  melihat identitas yang akan dihasilkan ketika menggunakan ke tiga cara tersebut. Hukuman bersifat sepihak sedangkan konsekwensi telah melalui kesepakatan dua belah pihak sedangakan restitusi upaya dalam memunculkan identitas positif pada seseorang. tahapan selanjutnya dapat dilihat dari pemaparan presentasi yang saya buat


Salinan dari deseminasi - Modul 1.4 budaya positif oleh WAWAN HERMAWAN