Minggu, 13 September 2020

Sosok Pribumi dalam Penemuan Fosil Sangiran


sejarah31.com - Sangiran merupakan surga bagi para Arkeolog semenjak ditemukannya manusia pra aksara jenis Homo Erectus, oleh Von Keoeningswald tahun 1936. Hingga hari ini Wilayah Sangiran masih sangat terkenal di dunia internasional jika membicarakan mengenai fosil manusia pra aksara. Masyarakat di wilayah sangiran sudah terbiasa dengan fosil-fosil manusia pra aksara ataupun hewan-hewan purba, mereka dapat menemukannya secara tidak sengaja di kebun ataupun pekarangan rumah. Sejak pertama kali di temukan fosil manusia pra aksara tentunya tidak terlepas dari peran masyarakat sekitar. Namun  masyarakat lokal tidak terlalu terkenal seperti para penemu asing. Walaupun seolah terlupakan namun nama-nama mereka tercatat baik dalam jurnal Arkeologi sebagai Anggota Tim peneliti yang tak pernah lelah membantu para peneliti asing dalam pencarian Fosil.

Sebagai anggota tim, para pribumi ini memiliki tugasnya masing-masing dari mulai menyediakan tempat bermukim hingga menunjukan lokasi-lokasi berpotensi tinggi ditemukannya fosil dengan bekal penguasaan medan. Ada tiga nama penting yang sedari awal membantu Von Koeningswald dalam melakukan pencarian fosil, keterlibatan mereka tercatat juga dalam jurnal arkeologi serta the sangiran post sebagai media museum sangiran. Berikut adalah ketiga nama tersebut.

1. Andojo

Sumber Gambar
Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran

    Andojo merupakan salah satu tokoh penting pada masa itu, ia adalah seorang manteri jawa yang membantu pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu untuk survey wilayah. Manteri pada masa kolonial merupakan jabatan yang di sematkan oleh pihak Hindia Belanda untuk para pribumi yang di perbantukan dalam bidang-bidang tertentu. Andojo sendiri merupakan manteri dalam bidang pencatatan Pertambangan dan Geologi. Pada era kolonial Andojo sempat membuat Dr.Frank Huffman seorang peneliti dari Universitas Texas, Austin, Amerika Serikat terkejut berkat kemampuannya dalam  menemukan tapak homo modjokertensis, pada masa itu kemampuan seorang pribumi memang tidak pernah diperhitungkan apalagi di lirik mungkin Andojo hanya salah satu dari sekian banyak orang yang mampu menunjukan kemampuannya di hadapan orang-orang kolonial.

2. Toto Marsono

Sumber Gambar
Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran

        Toto Marsono adalah seorang kepala Desa Krikilan, Sebagai seorang kepala desa ia memiliki peran penting dalam penelitian ini tugasnya sebagai penghubung antara masyarakat lokal dengan peneliti hal ini demi memudahkan para peneliti menemukan lokasi yang tepat, selain itu Toto Marsono juga bertugas sebagai koordinator pengumpul fosil, bahkan selama Von Koeningswald melakukan penelitian sosok Toto Marsono lah yang menyediakan tempat singgah. Peran Toto Marsono berlanjut ia menjadikan rumahnya sebagai tempat pengumpulan fosil temuan di lapangan bahkan ia rela menjual sapi-sapi miliknya untuk di tukar dengan Fosil, Toto Marsono juga dikenal sebagai perintis museum Sangiran yang kita kenal saat ini.

3. Atmowidjojo 

Sumber Gambar
Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran

    Sosok pribumi yang satu ini di kenal dengan "The Best Fossil Hunter" Ia merupakan salah satu kunci sukses Von Koeningswald dalam pencarian Fosil, sosok pribumi satu ini sangat unik walaupun ia tidak memiliki kemampuan menulis dan menandai peta namun selalu menjadi pendamping Von Koeningswald hampir sepuluh tahun. Penemuan Atmowidjojo yang teramat penting berupa atap tengkorak Pithechanthropus II yang tersusun dalam 40 pecahan.  


Kontributor : Wawan Hermawan